Putri, Ratih Rani (2023) Gambaran praktik pemberian makanan pendamping ASI (mpasi) dengan status gizi stunting baduta (6 bulan – 24 bulan) di Wilayah Kerja Puskesmas Wilangan Kabupaten Nganjuk. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya.
Text
1. Cover.pdf Download (380kB) |
|
Text
2. Pernyataan Keaslian.pdf Restricted to Repository staff only Download (206kB) |
|
Text
3. Halaman Persetujuan Pembimbing.pdf Restricted to Repository staff only Download (201kB) |
|
Text
4. Halaman Pengesahan Penguji.pdf Restricted to Repository staff only Download (214kB) |
|
Text
5. Kata Pengantar.pdf Restricted to Repository staff only Download (293kB) |
|
Text
6. Abstrak.pdf Download (756kB) |
|
Text
7. Daftar Isi.pdf Download (196kB) |
|
Text
8. Daftar Tabel.pdf Download (183kB) |
|
Text
9. Daftar Gambar.pdf Download (178kB) |
|
Text
10. Daftar Singkatan.pdf Download (180kB) |
|
Text
11. Daftar Lampiran.pdf Download (180kB) |
|
Text
12. Bab 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (391kB) |
|
Text
13. Bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (573kB) |
|
Text
14. Bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (196kB) |
|
Text
15. Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (474kB) |
|
Text
16. Bab 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (399kB) |
|
Text
17. Bab 6.pdf Restricted to Repository staff only Download (300kB) |
|
Text
18. Daftar Pustaka.pdf Download (487kB) |
|
Text
19. Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (653kB) |
|
Text
20. Artikel.pdf Restricted to Repository staff only Download (385kB) |
Abstract
Latar Belakang : Menurut data dinas kesehatan Kabupaten Nganjuk 2019 stunting diklasifikasikan menjadi 2 yaitu anak pendek dan sangat pendek. Anak pendek (22,5%) dan anak sangat pendek (21,8%) dari jumlah balita 463.795 usia 0 – 4 tahun (Prasetyanti dkk., 2021). Menurut data Puskesmas Wilangan 2022 angka pravelensi kejadian stunting mencapai 13,7% dan ada 4 desa yang menjadi lokus stunting, diantaranya Desa Ngadipiro dengan pravelensi 29,3% dan Desa Sukoharjo dengan pravelensi 20,1%. Kedua desa tersebut merupakan dua desa dengan jumlah stunting tertinggi. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran praktik pemberian MPASI baduta stunting (6 bulan – 24 bulan) di wilayah kerja Puskesmas Wilangan. Metode : Menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian kuisioner dan wawancara dengan sampel sebanyak 28 baduta menggunakan teknik total sampling. Hasil : Dari 28 sampel sebesar 67,9% baduta stunting mendapatkan ASI Eksklusif, 60,7% diberikan MPASI pada saat usia 6 bulan, 35,7% diberikan saat usia > 6 bulan, dan 3,6% diberikan saat usia < 6 bulan, prinsip MPASI sebagian besar tidak tepat terjadi saat usia 12 – 24 bulan (68,2%). Kesimpulan : Semakin bertambahnya usia maka ketidaktepatan pemberian MPASI semakin besar maka dapat disimpulkan bahwa ketidaktepatan pemberian MPASI pada baduta dapat mempengaruhi terjadinya perawakan kerdil pada anak (stunting). Saran : Disarankan pada ibu baduta agar lebih aktif dalam menambah wawasan mengenai pemberian MPASI pada anak sesuai dengan tahapan usianya dibantu dengan kader dan petugas kesehatan sekitar.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Contributors: | Contribution Contributor NIDN/NIDK UNSPECIFIED Buanasita, Annas nidn3402117401 UNSPECIFIED Taufiqurrahman, Taufiqurrahman nidn4005117101 |
Additional Information: | 14KTI20230028 |
Uncontrolled Keywords: | Baduta, stunting, praktik pemberian MPASI |
Subjects: | A General Works > Food and Nutrition > Food > Food Habits A General Works > Food and Nutrition > Nutrition |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Surabaya > Jurusan Gizi > Program Studi DIII Gizi Surabaya |
Depositing User: | Misnawar |
Date Deposited: | 09 Jan 2024 02:30 |
Last Modified: | 10 Jan 2024 04:00 |
URI: | http://repo.poltekkesdepkes-sby.ac.id/id/eprint/7475 |
Actions (login required)
View Item |