Maulana, Yusron Hilmi (2023) Baby incubator dengan monitoring kelembapan dan kebisingan melalui jaringan wifi berbasis IoT. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya.
Text
1. Cover.pdf Download (28kB) |
|
Text
2. Halaman Persetujuan Pembimbing.pdf Restricted to Repository staff only Download (139kB) |
|
Text
3. Halaman Pengesahan Penguji.pdf Restricted to Repository staff only Download (161kB) |
|
Text
4. Abstrak.pdf Download (12kB) |
|
Text
5. Kata Pengantar.pdf Restricted to Repository staff only Download (121kB) |
|
Text
6. Daftar Isi.pdf Download (37kB) |
|
Text
7. Daftar Tabel.pdf Download (8kB) |
|
Text
8. Daftar Gambar.pdf Download (10kB) |
|
Text
9. Bab 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (147kB) |
|
Text
10. Bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (293kB) |
|
Text
11. Bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (448kB) |
|
Text
12. Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (207kB) |
|
Text
13. Bab 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (272kB) |
|
Text
14. Bab 6.pdf Restricted to Repository staff only Download (9kB) |
|
Text
15. Daftar Pustaka.pdf Download (129kB) |
|
Text
16. Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (207kB) |
|
Text
17. Artikel.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Bayi yang dilahirkan sebelum mencapai usia kehamilan 37 minggu dianggap sebagai bayi prematur. Berbeda dengan bayi yang lahir pada waktu yang tepat, bayi prematur memerlukan perawatan intensif karena organ-organ tubuhnya belum matang sepenuhnya. Biasanya, bayi prematur memiliki kepala yang sedikit lebih besar dibandingkan dengan tubuh yang lebih kecil. Sebagian besar bayi prematur juga memiliki berat badan lahir yang rendah. Karena mereka lahir terlalu awal, organ dalam tubuh bayi prematur belum siap untuk berfungsi dengan baik di luar rahim. Karena itulah, bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami berbagai masalah kesehatan seperti kesulitan pernapasan, gangguan otak, risiko hipotermia (kelebihan dingin), rentan terhadap infeksi, serta kesulitan dalam menelan atau menyusui. Dalam inkubator, pemantauan tingkat kelembapan dan kebisingan sangat penting. Namun, saat ini pemantauan tersebut masih umumnya dilakukan secara manual. Cara ini mengharuskan perawat atau bidan untuk sering memeriksa kelembapan dan tingkat kebisingan dalam inkubator dengan jadwal yang berulang-ulang. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan pada perawat atau bidan, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kesalahan dalam mengumpulkan data.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Contributors: | Contribution Contributor NIDN/NIDK UNSPECIFIED Rahmawati, Triana nidn4023068101 UNSPECIFIED Kholiq, Abd nidn4022057501 |
Additional Information: | 11KTI20230057 |
Uncontrolled Keywords: | Bayi, Incubator, Kebisingan |
Subjects: | R Medicine > Medical Electronics |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Surabaya > Jurusan Teknologi Elektromedik > Program Studi DIII Teknologi Elektro-medis |
Depositing User: | Misnawar |
Date Deposited: | 29 Jan 2024 04:37 |
Last Modified: | 29 Jan 2024 04:37 |
URI: | http://repo.poltekkesdepkes-sby.ac.id/id/eprint/7832 |
Actions (login required)
View Item |