Santoso, Clarissa Grace (2023) Kontrol suhu PID pada blood warmer dilengkapi dengan suhu pasien dan suhu darah. Skripsi thesis, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya.
Text
1. Cover.pdf Download (213kB) |
|
Text
2. Halaman Persetujuan Pembimbing.pdf Restricted to Repository staff only Download (151kB) |
|
Text
3. Halaman Pengesahan Penguji.pdf Restricted to Repository staff only Download (215kB) |
|
Text
4. Abstrak.pdf Download (461kB) |
|
Text
5. Kata Pengantar.pdf Restricted to Repository staff only Download (299kB) |
|
Text
6. Daftar Isi.pdf Download (315kB) |
|
Text
7. Daftar Tabel.pdf Download (184kB) |
|
Text
8. Daftar Gambar.pdf Download (192kB) |
|
Text
9. Bab 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (353kB) |
|
Text
10. Bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
11. Bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (773kB) |
|
Text
12. Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (865kB) |
|
Text
13. Bab 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (477kB) |
|
Text
14. Bab 6.pdf Restricted to Repository staff only Download (193kB) |
|
Text
15. Daftar Pustaka.pdf Download (316kB) |
|
Text
16. Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (361kB) |
|
Text
17. Artikel.pdf Restricted to Repository staff only Download (803kB) |
Abstract
Suhu tubuh pada manusia sangat bervariasi tergantung pada lokasi dimana pembacaan dilakukan. Suhu tubuh inti normal pada manusia dipertahankan oleh hipotalamus dan biasanya berkisar antara 36,5°C hingga 37,5°C. Salah satu penyebab kegagalan dalam proses transfusi darah dapat menyebabkan kematian pada manusia, salah satu faktornya adalah suhu darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah pada saat proses transfusi darah dapat menyebabkan darah menjadi beku atau rusak, maka dari itu tujuan dibuatnya alat ini supaya suhu darah yang masuk ke pasien bisa tercapai sehingga tidak terjadi pengurangan suhu atau penurunan suhu serta agar darah tidak diperbolehkan terlalu panas karena dapat mengakibatkan kerusakan sel darah merah. Penelitian ini menggunakan Sensor DS18B20 untuk mengontrol heater dengan kontrol PID dan Fuzzy, Sensor MLX90614 untuk settingan suhu sesuai dengan suhu tubuh pasien dan Sensor Optocoupler sebagai indikator ketika cairan habis. Pada saat menggunakan kontrol PID dengan Kp = 4, Ki = 1, dan Kd = 4 diperoleh respon time yang lebih cepat dan terdapat overshoot dengan diperoleh nilai kesalahan tertinggi sebesar 0,77 dan nilai rata – rata eror sebesar 0,02. Hasil dari penelitian tersebut ditampilkan di TFT Nextion. Dari hasil penilitian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa menggunakan kontrol PID respon time nya lebih cepat namun terdapat kekurangan pada overshoot yang tinggi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Contributors: | Contribution Contributor NIDN/NIDK UNSPECIFIED Syaifudin, Syaifudin nidn4001087402 UNSPECIFIED Hamzah, Torib nidn4010096701 |
Additional Information: | 11SKR20230010 |
Uncontrolled Keywords: | Suhu Tubuh, Transfusi Darah, Sensor DS18B20, Sensor MLX90614, Sensor Optocoupler, PID |
Subjects: | R Medicine > Medical Electronics |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Surabaya > Jurusan Teknologi Elektromedik > Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Elektro-medis |
Depositing User: | Misnawar |
Date Deposited: | 25 Jan 2024 02:06 |
Last Modified: | 25 Jan 2024 02:06 |
URI: | http://repo.poltekkesdepkes-sby.ac.id/id/eprint/7724 |
Actions (login required)
View Item |