Hermiyanti, Pratiwi and Rokhmalia, Fitri (2019) EFEKTIVITAS JENIS RESAPAN LIMBAH RUMAH TANGGA LAHAN PERKOTAAN TERHADAP PENCEMARAN. Project Report. Poltekkes Kemenkes Surabaya, Surabaya.
Text
1. Pemula_Pratiwi.pdf Download (2MB) |
Abstract
Tangki septik dan resapan merupakan rangkaian pengolahan limbah tinja yang perlu dipenuhi syaratnya agar tidak mencemari lingkungan sekitar. Menurut pola pencemaran secara mikrobiologis, jarak antara resapan terhadap sumber air bersih minimal 10 meter agar tidak terjadi pencemaran air ataupun tanah. Secara logika, diperlukan lahan yang luas agar jarak antara sumber air bersih dengan resapan sesuai pola pencemaran tersebut. Pemenuhan syarat jarak sesuai pola pencemaran tersebut bertolak belakang dengan kepemilikan lahan di perkotaan yang rata-rata memiliki lahan yang sempit. Inovasi baru buangan resapan air limbah tinja dari tangki septik dengan model minimalis yang menghemat penggunaan tempat merupakan salah satu bentuk upaya minimalisasi pencemaran air. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis efektifitas resapan tripikon dan kelok berdasar pada penurunan kadar BOD, TSS, Amoniak dan Coliform. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancang bangun yang digunakan one group pre and posttest design. Sampel pada penelitian ini adalah limbah cair domestik yang diukur penurunan BOD, TSS, Amoniak dan Coliform sebagai indikasi minimasi pencemaran. Jumlah sampel yang digunakan adalah 96 sampel dengan rincian 1 sampel untuk tiap parameter di 3 titik sampling selama 8 hari pengambilan sampel. Data yang telah diperoleh akan dianalisis dengan anova dan disajikan dalam bentuk grafik dan tabel. Resapan jenis kelok lebih efektif dalam menurunkan parameter BOD, TSS, Amoniak dan MPN Coliform jika dibandingkan dengan resapan tripikon pada satuan hari yang sama. Jika dibandingkan dengan outlet tangki septik, resapan baik jenis tripikon maupun jenis kelok mampu menurunkan kadar BOD, TSS, dan MPN Coliform, namun tidak pada parameter Amoniak. Jenis resapan yang efektif dalam menurunkan parameter yang diukur adalah resapan kelok jika dibandingkan dengan tripikon. Hal ini terjadi karena sistem yang terjadi dalam resapan adalah anaerob sehingga kadar amoniak meningkat setelah melalui resapan.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | resapan, BOD, TSS, Amoniak dan Coliform |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental > Environmental Engineering > Environmental Health |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Surabaya > Pusat Penelitan dan Pengabdian Masyarakat > Penelitian |
Depositing User: | Nanik Indra Putri Sari |
Date Deposited: | 07 Dec 2021 03:58 |
Last Modified: | 07 Dec 2021 03:58 |
URI: | http://repo.poltekkesdepkes-sby.ac.id/id/eprint/3707 |
Actions (login required)
View Item |