FITRI, NUR AISYIAH (2020) ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA KEHAMILAN dengan RISIKO SANGAT TINGGI, PERSALINAN dan BBL, NIFAS, NEONATUS, dan KELUARGA BERENCANA. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Surabaya.
Text
1. cover (Luar).pdf Download (17kB) |
|
Text
2. COVER DALAM.pdf Download (18kB) |
|
Text
3. LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (30kB) |
|
Text
4. KATA PENGANTAR.pdf Download (81kB) |
|
Text
5. SINOPSIS.pdf Download (34kB) |
|
Text
6. DAFTAR ISI.pdf Download (35kB) |
|
Text
7. DAFTAR TABEL, LAMPIRAN DAN SINGKATAN.pdf Download (37kB) |
|
Text
8. BAB 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (43kB) |
|
Text
9. BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (170kB) |
|
Text
10. BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (372kB) |
|
Text
11. BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (36kB) |
|
Text
11. BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (36kB) |
|
Text
13. BAB 6.pdf Restricted to Repository staff only Download (130kB) |
|
Text
14. BAB 7.pdf Restricted to Repository staff only Download (39kB) |
|
Text
15. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (166kB) |
|
Text
16. Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (174kB) |
Abstract
Kehamilan risiko sangat tinggi adalah kehamilan yang kemungkinan dapat menyebabkan terjadinya bahaya atau komplikasi baik terhadap ibu maupun janin. Yang termasuk dalam risiko tinggi yaitu 7 terlalu(terlalumuda, terlalutua, terlalu lambat hamil setelah menikah > 4 tahun, terlalu lama punya anak lagi, terlalu cepat punyak anak lagi, terlalubanyak, terlalu pendek). Ibu yang terlalu cepat hamil lagi (<2 tahun), memiliki bahaya yang lebih besar pada waktu kehamilan maupun persalinan bila dibandingkan dengan ibu hamil normal, antara lain yaitu anemia, plasenta previa, perdarahan sulotio plasenta dan kekurangan gizi (KEK). Ibu dengan grandemulti bisa menyebabkan resiko tinggi, namun bisa bertambah jika disertai oleh kelainan letak lalu ditambah oleh Riwayat persalinan yang lalu dapat mengakibatkan ibu mengalami kehamilan risiko sangat tinggi. Metode yang digunakan dalam memberikan asuhan kebidanan adalah continuity of care yang merupakan asuhan yang berkesinambungan selama hamil, perslinan, nifas, dan sampai penggunaan kontrasepsi sesuai dengan standart sesuai dengan pelayanan kebidanan untuk pengendalian komplikasi secara dini dan didokumentasikan menggunakan SOAP. Pada kunjungan pertama ditemukan keluhan nyeri bagian bawah perut, TFU 3 jari dibawah px (34cm), kepala belum masuk PAP, dan nilai KSPR 14 (2 skor awal, 4 skor usia >35 tahun, 4 skor pernah melahirkan dengan infus dan 4 skor hamil >4 kali). Analisa yang didapat Ny. R G4P32102 umur kehamilan 32/33 minggu tergolong resiko sangat tinggi. Asuhan yang diberikan yaitu menyarankan ibu untuk menghindari berdiri secara tiba-tiba, memakai gurita ibu hamil atau celana yang dapat menyokong perut tetapi tidak terlalu ketat, membaca buku KIA, menganjurkan ibu untuk melakukan persalinan ke klinik atau rumah sakit. Kunjungan kedua ditemukan keluhan nyeri bagian bawah sudah berkurang dan mengalami sering kencing sedangkan pada kunjungan ketiga sudah tidak ada keluhan. Asuhan yang diberikan yaitu meganjurkan ibu untuk mengurangi minum dimalam hari dan menambah kebutuhan minum pada siang hari agar istirahat ibu tidak terganggu. Pada proses pesalinan, kala I fase aktif ditemukan bahwa terjadi kelainan letak pada janin dan tali pusat menumbung, sehingga dilakukan rujukan dan tindakan section caesarea dengan hasil bayi lahir berjenis kelamin perempuan dengan A-S 8-9. Pada kunjungan nifas pertama ibu mengeluh merasa nyeri pada luka jahitan bekas operasi SC. Asuhan yang diberikan kepada ibu menjelaskan bahwa rasa nyeri luka jahitan bekas operasi SC adalah hal yang normal, memberikan HE tentang cara perawatan luka operasi, dan menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini agar mempercepat penyembuhan luka dan dapat meningkatkan kerja usus. Pada kunjungan kedua dan kunjungan ketiga tidak didapatkan masalah dan keluhan nyeri luka operasi berkurang. Pada kunjungan neonatus didapatkan KN 1 dan KN 2 tidak ada keluhan sedangkan pada KN 3 didapatkan bayi selalu ingin menyusu. Hasil pemeriksaan BB bayi turun yaitu BB terakhir 3700 gram. Asuhan yang diberikan yaitu menjelaskan kepada ibu untuk tetap menyusui dari payudara kanan dan kiri scr bergantian dan tidak ada perbedaan kandungan ASI pada payudara kanan maupun kiri dan kandungan yang terdapat pada ASI. Pada kunjungan KB ibu berencana menggunakan KB suntik 3 bulan (progestin). Asuhan yang diberikan memberikan HE mengenai efek samping dan keuntunan dari kontrsepsi suntik supaya ibu lebih mantap dan menganjurkan ibu untuk segera datang ke fasilitas kesehatan guna mengikuti kontrasepsi suntik. Asuhan kebidanan dengan prinsip continuity of care merupakan pelayanan yang dilakukan oleh bidan dengan tujuan mendapatkan informasi sedini mugkin untuk mencegah terjadinya komplikasi. Oleh sebab itu, asuhan yang diberikan pada Ny. R dengan Risiko sangat tinggi dilakukan dengan prinsip continuity of care sehingga masalah pada masa hamil sampai pelayanan kontrasepsi dapat teratasi dan tidak menimbulkan komplikasi. Melalui pemberian asuhan ini ibu diharapkan ibu dengan mandiri mampu merawat dirinya dan bayinya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Contributors: | Contribution Contributor NIDN/NIDK UNSPECIFIED Suryaningsih, Suryaningsih nidn4024057801 UNSPECIFIED Anisak, Siti UNSPECIFIED |
Additional Information: | 7LTA20200008 |
Uncontrolled Keywords: | Asuhan Kebidanan berkelanjutan, Kehaliman, Resiko Tinggi, Kontrasepsi |
Subjects: | R Medicine > Midwifery > midwifery care |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Surabaya > Jurusan Kebidanan > Program Studi DIII Kebidanan Bangkalan |
Depositing User: | Mesgimah |
Date Deposited: | 09 Sep 2020 07:12 |
Last Modified: | 09 Sep 2020 07:12 |
URI: | http://repo.poltekkesdepkes-sby.ac.id/id/eprint/364 |
Actions (login required)
View Item |