Muzakkir, Heru Wildan (2020) Development of Electromyograph Signal Contraction Detection Using The Double Threshold Method. Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Surabaya.
Text
lembar persetujuan - lembar pengesahan.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
Abstrak berbahasa Indonesia.pdf Download (5kB) |
|
Text
Abstrak berbahasa Inggris.pdf Restricted to Repository staff only Download (5kB) |
|
Text
KATA PENGANTAR.pdf Restricted to Repository staff only Download (379kB) |
|
Text
DAFTAR ISI HERU.pdf Download (35kB) |
|
Text
DAFTAR GAMBAR HERU.pdf Restricted to Repository staff only Download (18kB) |
|
Text
DAFTAR TABEL HERU.pdf Restricted to Repository staff only Download (7kB) |
|
Text
Bab 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (24kB) |
|
Text
Bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (532kB) |
|
Text
Bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (857kB) |
|
Text
Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (938kB) |
|
Text
Bab 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
Bab 6.pdf Restricted to Repository staff only Download (10kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (145kB) |
|
Text
Development of Electromyograph Signal Contraction Detection Using The Double Threshold Method.pdf Restricted to Repository staff only Download (570kB) |
|
Text
Rangkaian Keseluruhan.pdf Restricted to Repository staff only Download (112kB) |
Abstract
Konsekuensi dari cedera syaraf tulang belakang (SCI) adalah tidak berfungsinya beberapa anggota tubuh. Pengamatan ini terutama berlaku untuk trauma di tingkat serviks (tetraplegia), karena kedua tangan dan kedua kaki pasien sudah tidak dapat berfungsi[1]. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendesain kursi roda listrik bagi penderita tetraplegia. Kontribusi dari system ini adalah dapat menyadap sinyal otot temporalis dan sternocleidomastoid pada tubuh bagian atas. Agar dapat menyadapnya, digunakan helm sebagai penempatan sadapan. Untuk mengatur nilai referensi otot, hubungkan helm dengan android melalui bluetooth. Pada android terdapat 2 mode pengaturan yaitu pengaturan secara manual dan auto. Pada pengaturan referensi secara manual didapatkan nilai tegangan puncak kontraksi maju sebesar 2,2 Volt, puncak kontraksi belok kiri 3 Volt, puncak kontraksi kanan 3 Volt dan puncak kontraksi mundur 2,16 Volt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontraksi otot belok kanan dan belok kiri cenderung lebih besar di bandingkan puncak kontraksi maju dan mundur. Hasil sadapan ke 4 bagian otot dapat di implementasikan untuk mendeteksi kontraksi otot sehingga kursi roda dapat bergerak sesuai perintah. Kedepannya diharapkan dapat mengurangi titik sadapan dan meningatkan efisiensi pengaturan referensi otot.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Contributors: | Contribution Contributor NIDN/NIDK UNSPECIFIED Yulianto, Endro nidn4017077601 UNSPECIFIED Triwiyanto, Triwiyanto nidn4002057301 |
Additional Information: | 11SKR2020036 |
Uncontrolled Keywords: | Kursi Roda; Kursi Roda Listrik; Android; Bluetooth; Wireless; Tetraplegia; Sinyal Otot Temporalis; Cedera Syaraf Tulang Belakang; SCI |
Subjects: | R Medicine > Medical Electronics > Biomedical Engineering R Medicine > Medical Electronics > Clinical Engineering |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Surabaya > Jurusan Teknologi Elektromedik > Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Elektro-medis |
Depositing User: | Shinta Sisca Zuraida |
Date Deposited: | 25 Aug 2020 02:48 |
Last Modified: | 25 Aug 2020 07:39 |
URI: | http://repo.poltekkesdepkes-sby.ac.id/id/eprint/201 |
Actions (login required)
View Item |