Krihariyani, Dwi and Haryanto, Edy and Woelansari, Evy Diah (2019) Studi Insilico Aktivitas Antioksidan dan ADMET Brazilein Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap Escherichia Coli Extended Spectrum Beta�Lactamase (ESBL). Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, 1 (1). pp. 251-257. ISSN 2684-9518
Text
13. Hasil_Studi Insilico Aktivitas Antioksidan dan ADMET Brazilein Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap Escherichia coli Extended Spectrum Beta- Lactamase (ESBL) (Kandidat Suplemen Penguat Sis.pdf Download (2MB) |
Abstract
Escherichia coli penghasil enzim Extended Spectrum Beta-Lactamase (ESBL) mendominasi penyebab penyakit infeksi saluran kemih. Mekanisme fagositosis oleh makrofag adalah bentuk respon tubuh untuk mengeliminasi dan menetralisir efek toksin dari bakteri. Proses fagositosis akan terjadi jika makrofag dalam keadaan aktif. Untuk mengaktifkan makrofag diperlukan brazilein kayu secang. Brazilein merupakan kandungan senyawa mayor dalam kayu secang yang secara empiris digunakan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi secara in silico aktivitas antioksidan senyawa brazilein yang terkandung dalam kayu secang terhadap enzim ESBL dari Escherichia coli isolat penderita ISK, dengan senyawa pembanding vitamin E. Uji in silico digunakan untuk memprediksi aktivitas antioksidan dengan melakukan docking menggunakan program komputer Molegro Virtual Docker. Reseptor yang digunakan adalah UDP-Galactose 4-Epimerase, kode PDB: 1KVU, dengan ligan phenol (NAD_340[A]). Prediksi sifat farmakokinetik (ADME), toksisitas dari brazilein dan vitamin E menggunakan program pkCSM online tool. Analisis data dilakukan dengan membandingkan energi ikatan hasil docking antara brazilein, ligan phenol, dan pembanding vitamin E pada reseptor target. Semakin rendah energi ikatan ligan dengan reseptor target, semakin stabil ikatan yang terbentuk. Hasil uji in silico menunjukkan bahwa energi ikatan brazilein = -95.7919 kkal/mol, vitamin E = -108.7316 kkal/mol, dan phenol = -151.8493 kkal/mol. Hasil uji di atas menunjukkan bahwa brazilein memiliki potensi sebagai antioksidan meskipun lebih rendah dibanding vitamin E dan phenol. Hasil uji in silico menggunakan program pkCSM online tool menunjukkan bahwa senyawa brazilein mempunyai sifat farmakokinetik yang baik, dan menimbulkan toksisitas yang relatif rendah
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Uji in silico, Brazilein, Vitamin E, UDP-Galactose 4-Epimerase, ADMET |
Subjects: | Q Science > QR Microbiology |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Surabaya > Jurusan Analis Kesehatan |
Depositing User: | Misnawar |
Date Deposited: | 13 Apr 2023 02:59 |
Last Modified: | 13 Apr 2023 02:59 |
URI: | http://repo.poltekkesdepkes-sby.ac.id/id/eprint/6714 |
Actions (login required)
View Item |