Christyaningsih, Juliana and Pengge, Nuning Marina and Mujayanto, Mujayanto and Hatijah, Nur and Lestari, Indah and Endarini, Lully Hani and Istanto, Wisnu and Suliati, Suliati and Mamik, Mamik and Nugrahini, Evi Yunita and Pratami, Evi and Alfiah, Siti and Setiyani, Astuti and Wisnu, Nurweningtyas and Sumasto, Hery and Sumaningsih, Rahayu and Isfentiani, Dina and Ginarsih, Yuni and Alberta, Lembunai Tat and Windi, Yohanes Kambaru and Puspita dewi, Teresia Ratna and Yunariyah, Binti and Nugraheni, Wahyuningsih Triana and Waluyo, Kiaonarni Ongko and Siagian, Hotmaida and Widyastuti, Dwi Utari and Khambali, Khambali and Nurmayanti, Demes and Rustanti, Iva and Rokhmalia, Fitri and Hermiyanti, Pratiwi and Marlik, Marlik and Nerawati, Agnes Theresia Diana and Darjati, Darjati and Wungu C, Esster and Agata P, Krista and Monica K, Tia and Natasya, Bernadetha and Kurnia A, Shendyka and Felicia F, Birgitta and Eko M S, Alya and Tika S T, Putri and Hero P T, Aurelline (2021) Laporan Pengabdian Masyarakat Judul IMPLEMENTASI PROTOKOL KESEHATAN PENGGUNAAN MASKER PADA KELOMPOK MARJINAL YANG TERDAMPAK COVID 19 DI KOTA SURABAYA. Other. Poltekkes Kemenkes Surabaya, Surabaya.
Text
2021_4 PkM Ketua Juliana.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Berdasarkan data di laman Surabaya lawan Covid-19, dengan link https://lawancovid-19.surabaya.go.id/visualisasi/graph, per tanggal 6 Juni 2021, terdapat data: masyarakat terkonfirmasi Covid-19 sebesar 24.227 orang, pasien terkonfirmasi dalam perawatan 146 orang, pasien terkonfirmasi sembuh 22.706 orang dan yang meninggal 1.375 orang. Banyaknya kasus Covid-19 di wilayah Surabaya dan sekitarnya, berdampak secara langsung pada kelompok marjinal di masyarakat, oleh sebab itu penerapan protokol kesehatan telah menjadi bagian terpenting dalam kehidupan masyarakat saat ini. Setiap orang memiliki risiko yang sama terhadap dampak pandemi Covid-19 termasuk kelompok marjinal di kota Surabaya. Pemerintah mencanangkan progam 5M yaitu: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi, sebagai protokol wajib terus dilakukan hingga kondisi pandemi ini selesai. Selain menerapkan, program 5M dapat membantu angka pencegahan covid dengan mengingatkan masyarakat yang belum menerapkan protokol kesehatan. Sinergi dalam penerapan protokol covid-19 dapat membantu menghentikan penyebaran virus corona serta mempercepat perbaikan kondisi pandemi agar segera selesai. Tim Pengabdi Poltekkes Kemenkes Surabaya mempunyai salah satu solusi yaitu dengan membagikan masker serta memberi pengetahuan tentang jenis masker (masker kain dan masker medis) serta cara penanganan maskernya (sebagai limbah atau re-use) melalui flyer yang dibagikan pada kelompok marjinal seperti tukang becak, pemulung, pengamen di kota Surabaya. Pembagian flyer dilakukan untuk mengantisipasi membuat kerumunan massa yang dilarang pemerintah. Lokasi kegiatan di wilayah Wonokromo, Gubeng dan Pucang Kota Surabaya, dengan jumlah 82 orang. Dari hasil pengamatan tim Pengabdi, masih banyak kelompok marjinal yang tidak memahami pemakaian masker dengan baik dan benar. Akhir kata kiranya pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Tim Pengabdi Poltekkes Kemenkes Surabaya dapat bermanfaat bagi warga yang terdampak Covid-19, dan segenap sivitas akademika Poltekkes Kemenkes Surabaya.
Item Type: | Monograph (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Covid-19 |
Subjects: | R Medicine > Public health |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Surabaya > Pusat Penelitan dan Pengabdian Masyarakat > Pengabdian Masyarakat |
Depositing User: | Misnawar |
Date Deposited: | 20 Dec 2022 09:17 |
Last Modified: | 20 Dec 2022 09:17 |
URI: | http://repo.poltekkesdepkes-sby.ac.id/id/eprint/6319 |
Actions (login required)
View Item |