FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN KECACINGAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR TAHUN 2017

ZULAIKHO, AMALIA (2017) FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN KECACINGAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR TAHUN 2017. Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Surabaya.

[thumbnail of Abstrak.pdf] Text
Abstrak.pdf

Download (515kB)
[thumbnail of Bab 1.pdf] Text
Bab 1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (308kB)
[thumbnail of Bab 2.pdf] Text
Bab 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (520kB)
[thumbnail of Bab 3.pdf] Text
Bab 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (100kB)
[thumbnail of Bab 4.pdf] Text
Bab 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (270kB)
[thumbnail of Bab 5.pdf] Text
Bab 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (350kB)
[thumbnail of Bab 6.pdf] Text
Bab 6.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (146kB)
[thumbnail of Bab 7.pdf] Text
Bab 7.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (95kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (220kB)

Abstract

Kecacingan menjadi masalah di pedesaan dan perkotaan dengan prevalensi 10% sampai 85,9%. Kecacingan sering disebabkan oleh cacing Soil-Transmitted Helminths seperti Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan Ancylostoma duodenale. Puncak prevalesi infeksi STH terjadi pada anak usia 1-14 tahun dikarenakan sanitasi lingkungan dan higiene perorangan yang buruk. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh higiene perorangan dan sanitasi lingkungan rumah terhadap kejadian kecacingan pada siswa SDN Bulak Banteng II Kelurahan Bulak Banteng Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya. Jenis penelitian cross sectional. Populasi sebanyak 489 siswa dan sampel sebanyak 204 siswa. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat (uji regresi logistik). Hasil analisis univariat menunjukkan siswa SDN Bulak Banteng II mengalami kejadian kecacingan (12,3%) disebabkan oleh Ascaris lumbricoides (40%), Trichuris trichiura (12%), Ancylostoma duodenale (20%), Strongyloides stercoralis (8%), dan Enterobius vermicularis (20%); siswa memakai alas kaki (73,5%), memotong kuku seminggu sekali (61,3%), mencuci tangan dengan air dan sabun (72,5%), BAB di jamban sehat (98,5%), memiliki jamban sehat (85,8%), jenis lantai rumah memenuhi syarat (95,6%), tempat sampah memenuhi syarat (71,1%), dan SPAL tidak memenuhi syarat (98%). Hasil analisis bivariat menunjukkan siswa mencuci tangan dengan air berisiko terhadap kejadian kecacingan 6,178 kali lebih besar dibandingkan siswa mencuci tangan dengan air dan sabun (OR 6,178; pvalue 0,000). Kesimpulannya Kebiasaan mencuci tangan berpengaruh terhadap kejadian kecacingan; kebiasaan menggunakan alas kaki, memotong kuku, BAB, kepemilikan jamban, jenis lantai rumah, tempat sampah, dan SPAL tidak berpengaruh terhadap kejadian kecacingan. Disarankan untuk mengoptimalkan pengendalian kecacingan seperti penyuluhan, pemberian obat cacing, berperilaku hidup bersih dan sehat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
Contribution
Contributor
NIDN/NIDK
UNSPECIFIED
NURHAIDAH, NURHAIDAH
nidn4008027201
Additional Information: 690 Zul f
Uncontrolled Keywords: PENYEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN, KECACINGAN, HIGIENE PERORANGAN, SANITASI LINGKUNGAN RUMAH
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental > Environmental Engineering > Environmental Health
Divisions: Poltekkes Kemenkes Surabaya > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan
Depositing User: Misnawar
Date Deposited: 24 May 2022 01:24
Last Modified: 24 May 2022 01:24
URI: http://repo.poltekkesdepkes-sby.ac.id/id/eprint/4951

Actions (login required)

View Item View Item