Nugraha, Andha (2019) ANALISIS DISTRIBUSI SUHU PADA STERILISATOR KERING DI LINGKUNGAN KERJA DINAS KESEHATAN KOTA SOLOK. Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Surabaya.
Text
COVER.pdf Download (48kB) |
|
Text
LEMBAR PERSETUJUAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (49kB) |
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (82kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (183kB) |
|
Text
KATA PENGANTAR.pdf Restricted to Repository staff only Download (266kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (298kB) |
|
Text
DAFTAR TABEL.pdf Download (8kB) |
|
Text
DAFTAR GAMBAR.pdf Download (8kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (216kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (485kB) |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (407kB) |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (719kB) |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
BAB 6.pdf Restricted to Repository staff only Download (196kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (380kB) |
Abstract
Di Dinas Kesehatan Kota Solok, pengunaan sterilisator kering masih banyak digunakan hal ini ditandai dengan banyaknya unit sterilisator yang digunakan di setiap poli di semua puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Solok. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan pengertian. Proses sterilisasi menggunakan sterilisasator panas kering yang membutuhkan suhu lebih tinggi hanya dapat digunakan untuk benda benda dari gelas atau logam karena akan melelehkan bahan lainnya. Rancangan penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian experimental dengan observasional analitikal, bila ditinjau dari segi pendekatannya, merupakan penelitian cross sectional karena observasi dan pengumpulan data dilakukan sekaligus pada saat yang bersamaan. Secara menyeluruh penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa: dari kelima sterilisator tidak ada yang dapat memenuhi kriteria sebagai sterilisator yang cara kerjanya ditentukan oleh Permenkes 27 tahun 2017 di lihat dari suhu hanya sterilisator D dan E yang mampu mencapai suhu 170oC dimana suhu sterilisator D173,6oC dan suhu maksimal sterilisator E sebesar 177,5oC. bila dilihat dari lamanya waktu mempertahankan suhu, lamanya waktu mempertahankan suhu 170oC pada sterilisator D terjadi selama 3 menit dan sterilisator E selama 4 menit ini tidak menjawab kebutuhan proses sterilisasi selama 1 jam
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Contributors: | Contribution Contributor NIDN/NIDK UNSPECIFIED Syaifudin, Syaifudin nidn4001087402 UNSPECIFIED Putra, Moch. Prastawa Assalim Tetra nidn4029107701 |
Additional Information: | 11SKR2019025 |
Uncontrolled Keywords: | Sterilisator, distribusi, suhu |
Subjects: | R Medicine > Medical Electronics > Biomedical Engineering |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Surabaya > Jurusan Teknologi Elektromedik > Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Elektro-medis |
Depositing User: | Shinta Sisca Zuraida |
Date Deposited: | 05 Apr 2022 07:34 |
Last Modified: | 09 May 2023 01:22 |
URI: | http://repo.poltekkesdepkes-sby.ac.id/id/eprint/4470 |
Actions (login required)
View Item |