Aji, Novan Prastyo (2021) Reflektan Pulse Oxymeter Menggunakan Sensor MAX30100. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Surabaya.
Text
Cover Fix.pdf Download (1MB) |
|
Text
1. ABSTRAK.pdf Download (101kB) |
|
Text
2. ABSTRACT.pdf Download (6kB) |
|
Text
1. BAB I.pdf Restricted to Repository staff only Download (222kB) |
|
Text
2. BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (299kB) |
|
Text
3. BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (712kB) |
|
Text
4. BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (791kB) |
|
Text
5. BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (82kB) |
|
Text
6. BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (10kB) |
|
Text
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (122kB) |
|
Text
DRAFT SEMINAR.pdf Restricted to Repository staff only Download (680kB) |
|
Text
1. GAMBAR RANGKAIAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (194kB) |
|
Text
2. LISTING PROGRAM.pdf Restricted to Repository staff only Download (14kB) |
|
Text
Lampiran Fix.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Alat ukur saturasi oksigen dalam darah merupakan alat yang digunakan untuk memonitor keadaan saturasi oksigen dalam darah dan juga denyut jantung (BPM) pasien dan untuk membantu pengkajian fisik pasien tanpa melalui analisa gas darah. Alat ukur saturasi oksigen biasanya menggunakan perbedaan panjang gelombang cahaya led merah dan infrared yang akan di tangkap oleh photodiode. Tujuan penelitian kali ini yaitu di buatnya pulse oximeter dilengkapi dengan tampilan nilai SPO2, BPM dan tambahan sinyal SP02. Perancangan alat ukur ini menggunakan sensor MAX30100, rangkaian minimum system arduino ATmega328p dan OLED (Organic Light-Emitting Diode). Data dari sensor MAX30100 masuk ke pin I2C pada minimum system arduino, kemudian diolah mikrokontroler sehingga menghasilkan presentase nilai SPO2, nilai BPM, dan sinyal SPO2 yang kemudian ditampilkan pada OLED. Pengujian dilakukan dengan membandingkan modul dengan alat ukur standar yang menghasilkan % error terbesar sebesar 0,81% untuk Spo2 dan 0,87% untuk BPM. Presentasi kesalahan diperoleh dari faktor pengukuran jika ada gerakan jari maka akan menimbulkan nilai error yang besar..Dari hasil yang diperoleh, alat masih layak digunakan karena dalam “Pedoman Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan” DEPKES RI tahun 2001, batas maksimal dalam toleransi kesalahan pulse oximeter adalah untuk Spo2 1% dan BPM 5%.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Contributors: | Contribution Contributor NIDN/NIDK UNSPECIFIED Rahmawati, Triana nidn4023068101 UNSPECIFIED Putra, Moch. Prastawa Assalim Tetra nidn4029107701 |
Additional Information: | 11KTI2021021 |
Uncontrolled Keywords: | Pulse Oxymeter; Saturasi Oksigen; Arduino; BPM; OLED; Sensor MAX30100; SPO2 |
Subjects: | R Medicine > Medical Electronics > Biomedical Engineering R Medicine > Medical Electronics > Clinical Engineering R Medicine > Medical Electronics |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Surabaya > Jurusan Teknologi Elektromedik > Program Studi DIII Teknologi Elektro-medis |
Depositing User: | Shinta Sisca Zuraida |
Date Deposited: | 02 Feb 2022 04:44 |
Last Modified: | 02 Feb 2022 04:44 |
URI: | http://repo.poltekkesdepkes-sby.ac.id/id/eprint/4103 |
Actions (login required)
View Item |