WAHYUNINGSIH, SHARA (2019) PEMANFAATAN LIMBAH SAYURAN PASAR (KUBIS) DENGAN PENAMBAHAN VARIASI BAHAN AIR LERI, URINE SAPI, DAN URINE KELINCI SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP KANDUNGAN NPK. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Surabaya.
Text
01.H.SAMPUL DAN H.JUDUL.pdf Download (922kB) |
|
Text
02.ABSTRAK.pdf Download (9kB) |
|
Text
03.KATA PENGANTAR DLL.pdf Download (406kB) |
|
Text
04.BAB I KTI.pdf Download (510kB) |
|
Text
05.BAB II KTI.pdf Download (608kB) |
|
Text
06.BAB III KTI.pdf Download (358kB) |
|
Text
08.BAB IV KTI.pdf Restricted to Repository staff only Download (244kB) |
|
Text
09.BAB V KTI.pdf Restricted to Repository staff only Download (176kB) |
|
Text
10.BAB VI KTI.pdf Restricted to Repository staff only Download (150kB) |
|
Text
11.DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (323kB) |
|
Text
12.Lampiran 1.pdf Download (381kB) |
|
Text
13.Lampiran 2.pdf Download (1MB) |
Abstract
Shara Wahyuningsih PEMANFAATAN LIMBAH SAYURAN PASAR (KUBIS) DENGAN PENAMBAHAN VARIASI BAHAN AIR LERI, URINE SAPI, DAN URINE KELINCI SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP KANDUNGAN NPK viii + 67 halaman + 16 tabel + 3 bagan + 2 lampiran Pasar menghasilkan limbah padat yang jumlahnya cukup besar dan hanya ditumpuk di pinggiran pasar, selanjutnya baru diangkut ke pembuangan akhir sampah jika timbunan sudah meninggi. Limbah padat yang terlalu lama menumpuk dapat menyebabkan pencemaran, yaitu menimbulkan bibit penyakit dan bau busuk. Upaya penanganan maupun pemanfaatan timbunan limbah padat perlu dilakukan agar tidak mengakibatkan masalah lingkungan Jenis dan desain penelitian ini yaitu deskriptif. Penelitian ini mengkaji mengenai limbah sayuran pasar (kubis) yang dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair dengan penambahan variasi bahan yaitu air leri, urine sapi, dan urine kelinci untuk mengetahui kandungan NPK yang mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/ Permentan/ SR. 140/ 10/ 2011 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah. Penelitian ini menggunakan konrol dua perlakuan yaitu limbah sayuran kubis dengan penambahan air leri sebagai kontrol, limbah kubis dengan penambahan air leri dan urine sapi sebagai perlakuan pertama, dan limbah kubis dengan penambahan air leri dan urine kelinci sebagai perlakuan kedua. Kandungan NPK pada kontrol yaitu Nitrogen 0,15 %, Fosfor 0,03 %, Kalium 0,05 % dan kandungan NPK pada perlakuan pertama yaitu Nitrogen 0,19 %, Fosfor 0,04 %, Kalium 0,33 %. Sedangkan pada perlakuan kedua kandungan Nitrogen 0,21 %, Fosfor 0,06 %, dan Kalium 0,14 %. Kandungan NPK pupuk organik cair pada penelitian ini belum memenuhi syarat atau belum sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian No.70/Permentan/SR.140/11/2011 yaitu 3-6 %. Namun kandungan NPK pada perlakuan pertama dan kedua lebih besar daripada kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan urine sapi (perlakuan pertama) dan urine kelinci (perlakuan kedua) pada pupuk organik cair penelitian ini dapat berpengaruh pada kandungan NPK. Daftar Bacaan : 41 (2009-2019) Kata Kunci : Limbah kubis, urine sapi, urine kelinci, pupuk organik cair
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Contributors: | Contribution Contributor NIDN/NIDK UNSPECIFIED SUYANTO, BENY nidn4020016401 UNSPECIFIED SUPRIYONO, VINCENTIUS nidn4007075801 UNSPECIFIED PRASETYO, ARIES nidn4024027501 |
Additional Information: | 10KTI2019061 1072/KTI/2019 |
Uncontrolled Keywords: | KOBIS; AIR LERI; URIN SAPI; URIN KELINCI; PUPUK ORGANIK CAIR |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Surabaya > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Sanitasi Magetan |
Depositing User: | Endah Widyastuti |
Date Deposited: | 30 Aug 2021 03:36 |
Last Modified: | 12 Oct 2021 02:07 |
URI: | http://repo.poltekkesdepkes-sby.ac.id/id/eprint/2472 |
Actions (login required)
View Item |