SAPUTRI, OKTAVINA TINTIA (2019) PERBEDAAN VARIASI DOSIS CAMPURAN MINYAK ATSIRI SERAI (Cymbopogon citratus) DAN MINYAK ATSIRI KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SEBAGAI REPELLENT NYAMUK Aedes aegypti. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Surabaya.
Text
LENGKAP.pdf Download (3MB) |
|
Text
1. COVER.docx Download (55kB) |
|
Text
7. ABSTRAKk.docx Download (21kB) |
|
Text
8. KATA PENGANTAR.docx Download (31kB) |
|
Text
9. DAFTAR ISI.docx Download (25kB) |
|
Text
14. BAB 1, 2, 3, 4, 5, 6.docx Restricted to Repository staff only Download (675kB) |
|
Text
15. DAFTAR PUSTAKA.docx Download (18kB) |
Abstract
Oktavina Tintia Saputri PERBEDAAN VARIASI DOSIS CAMPURAN MINYAK ATSIRI SERAI(Cymbopogon citratus) DAN MINYAK ATSIRI KULIT JERUK NIPIS(Citrus aurantifolia) SEBAGAI REPELLENTNYAMUK Aedes aegypti. Viii + 56 halaman + 18 tabel + 11 gambar + 7 lampiran Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di dunia. DBD adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus Dengue yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penggunaan insektisida nabati dari minyak atsiri serai dan kulit jeruk nipis merupakan salah satu alternatif untuk mengendalikan vektor nyamuk DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh variasi dosis campuran minyak atsiri serai dan kulit jeruk nipis terhadap hinggapan nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain penelitian eksperimen semu (Quasi-experiment) dengan memberikan variasi dosis minyak atsiri serai : kulit jeruk nipis sebesar 0:100, 25:75, 50:50, 75:25, dan 100:0 pada masing-masing media percobaan yang berisi 25 ekor nyamuk Aedes aegyptiselama 15 detik. Hasil penelitian ini diketahui jumlah nyamuk yang tidak hinggap pada dosis 0:100 adalah 83%, dosis 25:75 adalah 72%, dosis 50:50 adalah 66%, dosis 75:25 adalah 78% dan dosis 100:0 adalah 93%dari 25 ekor nyamuk yang diujikan pada tiap dosis dan dilakukan 4 kali replikasi dan satu kontrol. Hasil uji statistik One Way Anova diperoleh perbedaan yang bermakna antara variasi dosis campuran minyak atsiri serai dan kulit jeruk nipis terhadap jumlah nyamuk Aedes aegyptiyang tidak hinggap dengan nilai F hitung sebesar 58,422 dengan nilai signifikasi 0,000. Dapat disimpulkan bahwa dosis minyak atsiri serai 100% merupakan variasi dosis paling efektif sebagai repellent nyamuk Aedes aegypti yaitu sebesar 93%. sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif pemberantasan vektor DBD terutama untuk nyamuk Aedes aegypti. Untuk penelitian lanjut perlu dilakukan penelitian dengan variabel lain yang berbeda pada peneliatian ini. Kata Kunci : Variasi Dosis, Aedes aegypti, Minyak Atsiri, Serai, Kulit Jeruk Nipis. Klasifikasi : - Daftar Bacaan : 27
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Contributors: | Contribution Contributor NIDN/NIDK UNSPECIFIED NURWENI, SUSI nidn4016127501 UNSPECIFIED KARNO, KARNO nidn4009115901 UNSPECIFIED PINARDI, TUHU nidn4012065901 |
Additional Information: | 10KTI2019060 1071/KTI/2019 |
Uncontrolled Keywords: | SERAI; KULIT KJERUK NIPIS; REPEALENT ; NYAMUAK AEDES AEGIPTY |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Surabaya > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Sanitasi Magetan |
Depositing User: | Endah Widyastuti |
Date Deposited: | 30 Aug 2021 03:03 |
Last Modified: | 12 Oct 2021 02:04 |
URI: | http://repo.poltekkesdepkes-sby.ac.id/id/eprint/2471 |
Actions (login required)
View Item |